Gadis Penjual Password Raup Rp 163.000 Tiap Jam
Tuesday, January 21, 2020
Edit
Gadis penjual Password raup Rp 163.000 tiap jam. Seorang gadis belia yang masih duduk di kursi SD, Mira Modi berhasil meraup pundi-pundi uang dari bisnis menjual password. Hal itu terus dijadikan peluang bisnis oleh Mira Modi, gadis 11 tahun asal New York, AS.
Modi menunjukkan jasa pembuatan password dengan jaminan keamanan yang mumpuni. Caranya dengan menciptakan sendiri passphrase alias password panjang yang biasanya terdiri dari 20-40 karakter. Passphrase dihasilkan melalui prosedur yang biasa disebut sebagai "diceware".
Mekanisme itu memanfaatkan enam sisi dadu yang dilempar sehingga menghasilkan lima angka secara acak. Kelima angka lantas dicocokkan dalam daftar berisi lebih dari 7.000 kata pendek dalam bahasa Inggris. Misalnya "21124" berarti kata "clip".
Enam kata yang dihasilkan itu kemudian digabung sehingga menjadi kesatuan passphrase. Bunyinya bisa sangat acak dan tidak nyambung, menyerupai "ample banal bias delta gist latex".
Password panjang ini pun sulit ditebak oleh orang lain, tetapi simpel diingat oleh sang empunya.
"Konsep ini intinya menciptakan password yang super-aman. Saya rasa teman-teman aku tak mengerti. Namun, berdasarkan aku ini keren," kata Modi.
Modi bisa meraup penghasilan sekitar 12 dollar AS per jam atau Rp 163.000 dengan berjualan passphrase melalui situs online miliknya, masing-masing dengan harga 2 dollar AS.
Angka itu lebih tinggi dibandingkan standar upah minimum di new york 8,75 dollar AS atau setara Rp 119.000-an per jam di New York, AS, daerah beliau tinggal.
Ide yang ditekuni Modi ini muncul dari sang ibunda, Julia Angwin, yang merupakan jurnalis ProPublica. dikala itu, Angwin meminta Modi untuk menciptakan passphrase diceware untuk kebutuhan penelitian.
Setelah itu, Modi terinspirasi menciptakan bisnis kecil memakai prosedur tersebut. Siswi yang masih duduk di kursi SD tersebut ingin sanggup duit tambahan.
"Saya ingin memublikasikan ini alasannya yaitu aku bukan orang kaya. Saya rasa akan menyenangkan punya situs sendiri," kata dia.
Setiap mendapatkan pesanan password, Modi memakai dadu untuk mengacak angka dan melihat daftar kata pada diceware.
Ia menulisnya pada secarik kertas, kemudian mencocokkan rangkaian tersebut. Terakhir, Modi mengirimkan pesanan password ke pemesan melalui layanan pos.
Modi menunjukkan jasa pembuatan password dengan jaminan keamanan yang mumpuni. Caranya dengan menciptakan sendiri passphrase alias password panjang yang biasanya terdiri dari 20-40 karakter. Passphrase dihasilkan melalui prosedur yang biasa disebut sebagai "diceware".
Mekanisme itu memanfaatkan enam sisi dadu yang dilempar sehingga menghasilkan lima angka secara acak. Kelima angka lantas dicocokkan dalam daftar berisi lebih dari 7.000 kata pendek dalam bahasa Inggris. Misalnya "21124" berarti kata "clip".
Enam kata yang dihasilkan itu kemudian digabung sehingga menjadi kesatuan passphrase. Bunyinya bisa sangat acak dan tidak nyambung, menyerupai "ample banal bias delta gist latex".
Password panjang ini pun sulit ditebak oleh orang lain, tetapi simpel diingat oleh sang empunya.
"Konsep ini intinya menciptakan password yang super-aman. Saya rasa teman-teman aku tak mengerti. Namun, berdasarkan aku ini keren," kata Modi.
Modi bisa meraup penghasilan sekitar 12 dollar AS per jam atau Rp 163.000 dengan berjualan passphrase melalui situs online miliknya, masing-masing dengan harga 2 dollar AS.
Angka itu lebih tinggi dibandingkan standar upah minimum di new york 8,75 dollar AS atau setara Rp 119.000-an per jam di New York, AS, daerah beliau tinggal.
Ide yang ditekuni Modi ini muncul dari sang ibunda, Julia Angwin, yang merupakan jurnalis ProPublica. dikala itu, Angwin meminta Modi untuk menciptakan passphrase diceware untuk kebutuhan penelitian.
Setelah itu, Modi terinspirasi menciptakan bisnis kecil memakai prosedur tersebut. Siswi yang masih duduk di kursi SD tersebut ingin sanggup duit tambahan.
"Saya ingin memublikasikan ini alasannya yaitu aku bukan orang kaya. Saya rasa akan menyenangkan punya situs sendiri," kata dia.
Setiap mendapatkan pesanan password, Modi memakai dadu untuk mengacak angka dan melihat daftar kata pada diceware.
Ia menulisnya pada secarik kertas, kemudian mencocokkan rangkaian tersebut. Terakhir, Modi mengirimkan pesanan password ke pemesan melalui layanan pos.