Apa Itu Media Umum Steller ?
Saturday, January 14, 2017
Edit
Apa itu media umum Steller ?. Belakangan ini di Facebook dan Instagram di Indonesia ramai dibanjiri konten dari media umum Steller. kemudian Banyak diantara kita yang kemudian bertanya, "Apa itu Steller?"
Steller merupakan abreviasi dari storyteller alias penutur dongeng atau pendongeng. Steller menyediakan semua elemen untuk bercerita, dari mulai teks, foto, dan video.
Dari namanya, Steller seyogianya bisa memenuhi hasrat netizen untuk bercerita di dunia maya, khususnya lewat jalur mobile.
Lalu, apa yang menciptakan Steller begitu Istimewa dari medsos yang lain? Menghadirkan semua jenis konten tentu bukan hal gres di dunia media sosial. Kita lebih dulu mengenal Facebook yang juga mengakomodasi kemampuan tersebut. Bahkan, sekarang Facebook bisa dibilang lebih lengkap dengan adanya jalan masuk ke foto dan video 360 derajat.
Buat pamer
Steller sebagai media umum yang cocok untuk semua huruf pengguna media sosial, baik anak Twitter, anak Path, anak blog, anak Instagram, sampai anak YouTube.
Mau digunakan buat bercerita bisa. Mau digunakan buat showcasing skill sambil bercerita bisa. Buat tutorial juga bisa.
Esensi Steller yaitu kesatuan dan keutuhan cerita. Teks, foto, dan video berkedudukan sama dan saling membutuhkan satu sama lain untuk membentuk alur kisah yang runut.
Beda halnya dengan Instagram, Twitter, ataupun Snapchat. Instagram cenderung disesaki orang-orang yang gemar berekspresi melalui foto, sedangkan Twitter lebih menonjolkan teks, dan Snapchat lebih ke video.
Di Instagram, netizen mungkin bakal mengunggah beberapa foto. Lain halnya di Steller, di mana pengguna bisa bercerita lebih lengkap dan panjang lebar hanya dalam satu unggahan yang menggabungkan semua konten.
Baru di Indonesia
Bagaimanapun, Steller hadir sebagai oasis di tengah kemapanan platform terkenal semacam Facebook dan Instagram. Media sosial asal San Francisco, AS, tersebut bergotong-royong sudah ada semenjak 2014 lalu.
Adalah abang beradik Brian McAniff dan Karen Poole yang melahirkan Steller ke jagat maya. McAniff yaitu perancang user experience (UX), sedangkan Poole mempunyai hasrat besar lengan berkuasa pada bidang desain visual.
Di Indonesia, kiprah Steller gres dimulai pada awal April 2016 untuk perangkat iOS. Pada ahad pertamanya, Steller sudah mengumpulkan ratusan dongeng netizen Tanah Air.
Sebulan setelahnya, atau pada awal Mei ini, aplikasi Steller resmi hadir di Android. Sekitar 10.000-an pengguna Android sudah mengunduh aplikasi tersebut.
Bagi anda yang ingin aplikasi Steller, Anda bisa mengunduh aplikasi tersebut lewat Apple App Store atau Google Play Store.
Steller merupakan abreviasi dari storyteller alias penutur dongeng atau pendongeng. Steller menyediakan semua elemen untuk bercerita, dari mulai teks, foto, dan video.
Dari namanya, Steller seyogianya bisa memenuhi hasrat netizen untuk bercerita di dunia maya, khususnya lewat jalur mobile.
Lalu, apa yang menciptakan Steller begitu Istimewa dari medsos yang lain? Menghadirkan semua jenis konten tentu bukan hal gres di dunia media sosial. Kita lebih dulu mengenal Facebook yang juga mengakomodasi kemampuan tersebut. Bahkan, sekarang Facebook bisa dibilang lebih lengkap dengan adanya jalan masuk ke foto dan video 360 derajat.
Buat pamer
Steller sebagai media umum yang cocok untuk semua huruf pengguna media sosial, baik anak Twitter, anak Path, anak blog, anak Instagram, sampai anak YouTube.
Mau digunakan buat bercerita bisa. Mau digunakan buat showcasing skill sambil bercerita bisa. Buat tutorial juga bisa.
Esensi Steller yaitu kesatuan dan keutuhan cerita. Teks, foto, dan video berkedudukan sama dan saling membutuhkan satu sama lain untuk membentuk alur kisah yang runut.
Beda halnya dengan Instagram, Twitter, ataupun Snapchat. Instagram cenderung disesaki orang-orang yang gemar berekspresi melalui foto, sedangkan Twitter lebih menonjolkan teks, dan Snapchat lebih ke video.
Di Instagram, netizen mungkin bakal mengunggah beberapa foto. Lain halnya di Steller, di mana pengguna bisa bercerita lebih lengkap dan panjang lebar hanya dalam satu unggahan yang menggabungkan semua konten.
Baru di Indonesia
Bagaimanapun, Steller hadir sebagai oasis di tengah kemapanan platform terkenal semacam Facebook dan Instagram. Media sosial asal San Francisco, AS, tersebut bergotong-royong sudah ada semenjak 2014 lalu.
Adalah abang beradik Brian McAniff dan Karen Poole yang melahirkan Steller ke jagat maya. McAniff yaitu perancang user experience (UX), sedangkan Poole mempunyai hasrat besar lengan berkuasa pada bidang desain visual.
Di Indonesia, kiprah Steller gres dimulai pada awal April 2016 untuk perangkat iOS. Pada ahad pertamanya, Steller sudah mengumpulkan ratusan dongeng netizen Tanah Air.
Sebulan setelahnya, atau pada awal Mei ini, aplikasi Steller resmi hadir di Android. Sekitar 10.000-an pengguna Android sudah mengunduh aplikasi tersebut.
Bagi anda yang ingin aplikasi Steller, Anda bisa mengunduh aplikasi tersebut lewat Apple App Store atau Google Play Store.